Senin

Sudut #12 Kata Orang - orang (4)

Saya hanya ingin terlepas dari identitas Agama dan Militer.

Perjalan kali ini, saya sempat ragu untuk menyakan hal berbau pilpres di kursi tengah dikarenakan bus rame banget.
Jadi saya memutuskan untuk kebelakang, ke kursi yang dimana orang bebas merokok, meskipun saya tidak merokok, hanya saja jika saya bertanya pada penumpang yang ada di tengah, lalu terdengar oleh yang lain, obrolan jadi agak sedikit terbatasi.

Obrolan kali ini di bus dari Serang ke Kebon nanas, masih sama Bapak - bapak, karena saya ga berani ngobrol sama cewek.
Seorang Bapak, bekerja di perusahaan daerah Serpong sedang ngrokok.
Seperti biasa obrolan dibuka dengan pertanyaan basa basi, setelah sama sama sudah bertanya, masuklah ke inti pertanyaan.

Pak, sudah nentuin mau pilih siapa di pilpres nanti ?
Dengan yakin Bapak ini menjawab.

Tentu sudah Mas, Jokowi.

Kenapa tuh Pak ?

Mas lihat sendiri kan Pak Jokowi bisa jadi panutan Masyarakat, program nya bagus, gayanya unik.
Ya memang ada kurangnya.
Apalagi di awal kepemimpinannya, terlihat seperti ada di bayangnya Bu Mega lah kasarnya,
Program saber pungli yang kenceng di awal, dan juga yang dimana seperti di katakan media janjinya ga tercapai.

Tapi Pak Jokowi, masih layak sih mas buat nglanjutin pembangunannya, kerjaannya, programnya, meskipun saya ragu dengan Wakilnya yang bakal siap atau tidak backup Jokowi, karena udah sepuh juga.
Bukan tanpa alasan juga, Jokowi milih wakil, karena selain melawan apa kata orang yang bilang Jokowi anti Islam, ya kan.
Sama mungkin beliau udah sepuh ya, jadi kalo memang nanti kepilih, pemilu berikutnya jadi ga nyalonin.
Tapi yang saya takutin Pak Jokowi senasib sama kaya Megawati.
Apalagi dengan isu yang marak soal tuduhan tuduhan yang belum tentu terbukti benar, dengan basis yang makin membesar sampai sekarang.

Selain karena suka sama Jokowi,
Saya hanya ingin memilih pemimpin yang terlepas dari identitas agama dan militer.
saya bosan sama pemimpin dari kalangan militer mas, sudah beberapa periode negara ini di pimpin dari kalangan militer, yang kerjanya tidak terbukti disiplin seperti pendidikannya di militer.
Banyak kebijakan yang salah sasaran, kurang memihak rakyat yang dibawah.

Jadi ya saya naruh harapan sama Pak Jokowi mas.
Moga aja masih bisa nglanjutin apa yang dimulai, soalnya bahaya juga kalo ganti, hal yang di takutkan seperti pembangunan yang tidak di lanjutkan.

Sudah mas, kapan kapan kita ngobrol lagi.
Jangan serius serius bahas politik mas, mereka santai santai kok.

Obrolan kita terhenti, si Bapak turun terlebih dahulu, dengan sedikit kasih masukan ke saya.

Kesimpulan menurut saya sih, beliau menginginkan pemimpin dengan gaya baru, terobosan baru serta program baru.
Dan itu dilihat ada di dalam diri Pak Jokowi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar